Jumat, 04 September 2015

Analisis Inflasi 2015


Tekanan inflasi pada tahun 2015 diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh perkembangan harga komoditas bahan pangan dan energi di pasar internasional dan domestik. Dari sisi permintaan, program penyehatan ekonomi dunia yang dilaksanakan di beberapa negara, diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi Eropa, Amerika Serikat, Tiongkok serta India, sehingga mendorong peningkatan permintaan di pasar internasional. Kondisi tersebut akan mendorong peningkatan inflasi negara mitra dagang utama Indonesia, sehingga berpotensi untuk meningkatkan tekanan dari sisi imported inflation. Dari sisi penawaran, ketegangan geopolitik yang melanda kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, serta Amerika Selatan dikhawatirkan dapat mengganggu pasokan komoditas energi di pasar internasional. Selain itu, dampak gejala cuaca seperti el nino maupun la nina, bencana alam serta meningkatnya upaya konversi biofuel sebagai sumber energi alternatif, dikhawatirkan dapat mengganggu pasokan bahan pangan di pasar internasional. Dari sisi domestik, faktor iklim dan bencana alam masih tetap menjadi salah satu sumber potensi peningkatan laju inflasi ke depan, mengingat secara historis kedua faktor tersebut dapat menyebabkan ganguan produksi dan arus distribusi bahan pangan.
Selain itu, strategi pembangunan ke depan dalam rangka reformasi ekonomi serta mengurangi beban tekanan internal defisit neraca transaksi berjalan, mendorong Pemerintah untuk menjaga agar gejolak harga komoditas bahan pangan dan energi di pasar internasional tidak berdampak negatif terhadap perekonomian nasional. Pemerintah akan terus mengupayakan peningkatan pasokan dan distribusi bahan pangan, seperti melalui perluasan areal pertanian dan perkebunan, perbaikan peraturan pengendalian alih fungsi lahan, perbaikan, dan peningkatan sarana prasarana produksi pangan. Selain itu, penataan jalur distribusi dan sistem logistik nasional (sislognas), serta program dukungan lain terkait dengan implementasi program pembangunan konektivitas nasional dan logistik distribusi dan percepatan penanggulangan kemiskinan untuk meredam potensi kenaikan inflasi dari sisi volatile foods. Fokus Pemerintah dalam upaya pengendalian inflasi juga terlihat dari komitmen Pemerintah untuk tetap menyediakan alokasi anggaran dan dana cadangan dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan stabilisasi harga. Alokasi anggaran tersebut antara lain diarahkan untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan pasokan bahan pangan serta alokasi dana cadangan untuk mengantisipasi gejolak yang ditimbulkan sebagai akibat tekanan kelangkaan pasokan bahan pangan sebagai akibat bencana alam dan gangguan cuaca serta mendukung operasi pasar dan penyediaan beras untuk rakyat miskin. Pemerintah terus melakukan evaluasi dan analisis untuk memilih kebijakan terbaik dengan mempertimbangkan besarnya dampak inflasi dan tekanan pada perekonomian, tingkat kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat miskin, serta keberlanjutan fiskal dan pembangunan ke depan.
Pemerintah menyadari bahwa faktor-faktor kepastian besaran (magnitude), waktu pelaksanaan (timing), kejelasan aturan hukum yang melandasi kebijakan serta sosialisasi dan dukungan legislatif terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut memiliki dampak signifikan dalam meredam tekanan ekspektasi inflasi masyarakat. Di samping itu, koordinasi kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil yang semakin baik yang didukung oleh semakin meningkatnya kesadaran pemerintah daerah dalam upaya pengendalian inflasi diharapkan dapat menciptakan kestabilan harga di dalam negeri. Dalam kaitan dengan ekspektasi inflasi, Pemerintah menyadari perlunya perbaikan upaya-upaya sosialisasi kebijakan untuk lebih memberikan kepastian kepada masyarakat dan dunia usaha. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi tersebut dan kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil dalam pengendalian inflasi, laju inflasi tahun 2015 diperkirakan mencapai 4,4 persen atau berada pada kisaran rentang sasaran inflasi yang telah ditetapkan sebesar 4,0 ± 1,0 persen. Perkembangan laju inflasi dalam negeri dan inflasi global disajikan dalam grafik dan tabel berikut;

Referensi:

http://www.kemenkeu.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar